Tuesday, July 31, 2018

Cewek Keturunan Riau Begitu Ganas


Cerita Seks - Saat aku mengenalnya, Aku menunggu bus di sebuah sudut kota Jakarta. Tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya. Kubuka payung lipatku dan kulihat ada seorang wanita, masih muda, berlari menembus hujan, kusambut aja wanita itu dengan payungku dan kami berpayungan bersama. Selama berpayungan kami saling diam saja.
Akhirnya kami berdua berteduh di emperan toko.
“Ihh, cowok kok bawa payung, tumben-tumbenya ada cowok takut sama hujan” Ucapannya.
“Bukanya terima kasih, malah nyela. Coba kalau tadi kamu nggak aku payungi udah basah kuyup” ucapanku tanpa tersinggung. Terserah orang mau bilang apa tentang aku, nggak ngefek buatku. Tapi aku sendiri heran juga kok tumben memang aku mau bawa payung. Biasanya cuek aja.
“Mau kemana” tanyaku singkat.
“Pulang ke grogol” jawabnya singkat juga.
Kutanya namanya, kudengar dia jawab kalau namanya Naya. Akhirnya angkutan yang dutunggunya datang.
Aku pun pulang kerumah. 3 hari kemudian di tempat yang sama kembali aku bertemu denganya
“Hei, masih ingat aku?” tanyaku.
“Masih. Mana payung kamu, kok nggak di bawa lagi?” jawabnya.
“Ahh,, cuaca panas gini suruh bawa payung”
“Baru pulang Ya Nay?”
“Namaku Maya, bukan Naya”
“Kemarin Naya, sekarang Maya besok ganti apa lagi ya” olokku.
“Kamu aja yang bolot, dari dulu juga namaku Maya”
Dari tadi suaranya datar, ketus. Kuajak Maya untuk makan bakso di seberang jalan.
“Buru-buru nggak May? Kalau nggak makan dulu yuk!” ajakku
“Boleh, tapi kamu yang bayarin ya”
“Jangan kuatir”
Akhirnya kami berdua masuk ke warung bakso. Kupesan dua porsi tapi dia menloak
“Aku ngga usah, masih kenyang. Aku es teh aja”
“Ya udah. Pak baksonya satu es teh nya dua” pesanku pada penjual bakso
Kami duduk berhadapan dipisahkan meja untuk empat orang. Aku makan baksonya dengan cepat dan kemudian mulai minum es teh. Karena mejanya kecil lutut kami bisa saling beradu. Tiba-tiba Maya menggoyangkan lututnya agak keras.
“Ada apa May?”
“Orang dibelakangmu dari tadi ngeliatin aku terus”
“Biarin aja kenapa, mata mata dia sendiri”
Lalu kedua kakinya menjepit kencang salah satu kakiku. Aku agak kaget juga
“Duhhh, pijitin dong” kataku
“Mau di pijit? jangan di sini” katanya sambil mengedipkan matanya.
Alamaakkk, apa lagi yang terjadi setelah ini?
“Terus di mana?” pancingku lagi.
“Di hotel aja” sahutnya pelan
Kutatap wajahnya, seolah-olah tak percaya dia ngajak chek-in.
Aku pun segera menghabiskan baksoku, bayar dan keluar dari warung bakso. Cowok yang dibilangnya tadi ngeliatin terus masih curi-curi pandang ke Maya. Kami melangkah menuju hotel yang tidak jauh dari tempat kami makan tadi. Sambil melangkah kubisikkan di telinganya,
“Pakai kondom nggak?”
“Terserah kamu aja”
Aku jarang pakai kondom, apa lagi nawarin teman kencanku untuk pakai kondom dalam bercinta. Entah kenapa, atau mungkin kasihan aja sama Maya makanya aku menawarkan pakai kondom. Sambil melangkah kucoba cari-cari apotik atau toko obat, tapi nggak ada sampai kami tiba di hotel. Klik Judi Online.
Begitu masuk kamar hotel, aku ke kamar mandi dan membersihkan kemaluanku. Maya berbaring di tempat tidur. Aku keluar dari kamar mandi dan Maya menatapku. Maya bangkit dan segera melucuti pakaianya sampai bugil. Aku pun begitu melucuti semua pakianku dan berbaring di sampingnya.
“Mas ini asli mana sih, kok bulunya banyak sekali?” tanya Maya.
“Jawa asli” kataku.
“Ada turunan arab kali ya?” selidik Maya lagi seperti tak percaya dengan jawabanku.
“Kamu kerja di mana sih?
“Di pasar minggu”
“Kok mau ke grogol lewatnya sini?”
“Iya, sekalian mau mampir tempat ayahku kerja”
Setelah ngobrol banyak denganya aku tau ternyata di asal Riau, usianya sedikit di bawahku. Pada saat ini aku dapat mengamatinya dengan lebih detail. Tinggi badan 150 cm, kulitnya kuning kecoklatan, agak kurus. Rambutnya hitam lurus sebahu dan dadanya cukup besar untuk ukuranya.
“Oh iya, katanya tadi mau mijitin aku,” ucapanku menggodanya sambil membalikkan tubuhku posisi tengkurap.
Maya merapatkan tubuhnya ke tubuhku dan tangan Maya mulai memijit tubuhku. Nikmat juga pijitannya. Dia mulai memijit dari kaki, lalu paha, tangan, kepala dan punggungku.
“Udahan, sekarang mana lagi yang mau dipijit?” tanya Maya menantang.
“Bagian ini kan belum dipijit” kataku sambil tanganku menunjuk ke bibirku
Aku membalikkan tubuh dan Maya segera menerkamku dengan ciuman liarnya. Aku membalas dengan tak kalah liar. ‘Kecil-kecil nafsufnya gede juga nih anak’ kataku dalam hati. Bibir Maya turun ke bawah dan Maya mencium dan menjilati leherku. Aku menngelinjang nikmat.
Nafas kami berdua mulai tak beraturan. Sambil menciumi dan mengcup dadaku, Maya memeluk tubuhku erat.
Kulihat toketnya padat dan kenyal dihiasi puting kecil berwarna merah muda menantangku untuk segera memainkanya. Toket sebelah kanan kuhisap, sementara sebelah kirinya kuremas-remas dengan tangan kananku.
Tangan kiriku mengelus-elus pipinya dengan halus. Maya mendesah dan mengerang ketika puting susunya kujilati dan sesekali kugigit kecil.
“Aaaggghhhhh… eenngghhhhhh… oggghhh… Mas Joe”
Toketnya kuhisap habis sampai semuanya masuk ke mulutku. Maya menjilati telingaku. Aku pun sangat terangsang. Penisku sudah mulai tegang siap untuk maju dalam pertampuran yang super dahsyat.
Maya melepaskan pelukannya dan kini dia menciumi dan menjilati tubuhku. Dari leher bibirnya turun ke dada, dan..
“Oogghhh, Maya… yaaahhhh…” aku mengerang ketika mulutnya menjilati puting susuku.
Kudorong tubuhnya karena tak tahan dengan rangsangan yang diberikan pada puting susuku dan kemudian kugilngkan ke samping.
Kusambar bibirnya. Kudorong lidahku menggelitik mulutnya. Lidahku kemudian dihisapnya. Tanganya merayapi selangkanganku dan kemudian mengocok-ngocok penisku. Penisku semakin tegang mengeras.
“Bikin aq puas mass.. bawa aq terbang ke langit tuju…” pekiknya.
Tak lama kemudian tanganya memegang erat penisku dan kurasakan pantat dan pinggul Maya bergerak menggesek-gesek penisku. Kepala penisku kemudian masuk ke dalam lubang memeknya. Terasa sempit dan basah.
“Oogghhh… Aagghhhh” Maya mendongakan kepalanya dan memberikan kesempatan kepadaku untuk menjilati leher mulusnya yang tepat di depanku. Maya menggoyangkan pantatnya dan dengan sodokkan keras semua batang penisku terbenam dalam lubang memeknya. 
Pinggulku kugoyang maju mundur menimba kenikmatan. Kadang goyanganku ku ubah menjadi kekanan ke kiri atau berputar dengan arah putaran pantatnya. Sesekali goyanganku agak pelan dan kuganting selangkanganku.
Pantatnya naik agak tinggi sehiingga kepala penisku berada di bibir memeknya dan kemudian dengan cepat kuturunkan pantatku hingga seluruh batang penisku terbenam ke lubang memeknya.
Punggungnya naik dengan bertumpu pada sikunya. Kuhisap puting susunya yang sudah tegang. Gerakanku semakin tak beraturan. Tanganya kini memeluk punggungku dan dadanya merapat ke dadaku. Tanganya meremas-remas rambutku, mulutnya mendesah dan mengerang hebat.
“Joee.. ogghh Joee, aku maauu kkeluaaarrrrr”
“Ssshhhhh… oohhhhhh”
“Joee sekarraannggg Aaagghhhhhh… sekaranggg” ia mengerang hebat. Tubuh Maya bergetar hebat diatasku dan kakinya membelit kakiku. Bibirnyanya mencari-cari bibirku dan kusambar agar agar dia tidak mengerang terlalu keras lagi. Memeknya berdnyut kencang sekali. Aku pun merasakan akan meraih kenikmatan dan ketekan kuat pantatku ke bawah dengan keras hingga penisku mentok.
Aaaggggghhhh Mayaa… terimalah semburankuuu” kesemburkan pejuhku ke dalam memeknya. Terasa banyak sekali dan meleleh keluar menetes di sprei
Tubuhku lunglai di atas tubuh Maya. Tubuh kami penuh peluh. Penisku yang masig tegang kubiarkan tetap menancap di dalam memeknya sampai akhirnya mengerut dan terlepas sendiri dari lubang memek.
Akhirnya kami bangkit setelah nafas kami berdua mulai teratur. Lalu kami ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Kami pulang menuju rumah masing-masing. Karena sudah agak malam dan angkutan sudah jarang, maka kuberikan ongkos taxi untuk Maya. Kami janjian untuk ketemu 1 minggu lagi.
1 minggu kemudian kami berdua sudah berada di dalam kamar hotel. Kini aku sudah menyiapkan kondom sebelumnya. Begitu masuk kedalam kamar hotel, maya langsung memelukku dan mencumbuiku denga liarnya. Tanganya dengan cepat melucuti pakaianku. Setelah itu kemudian ia melucuti pakaianya sendiri dengan cepat.
Tanganya sudah meraih penisku, meremas dan mengocoknya. Perlahan tapi pasti penisku semakin tegang mengeras. Kami masih berciuman dan memagut leher. Klik Casino Online
Kami berdua mulai terangsang hebat dan tubuh kami mulai panas. Detak jantung mulai kencang dan nafas sudah tak beraturan. Kududukkan dia di atas meja. Kini kami lebih leluasa mengeksplorasi tubuh kami. Tanganya masih memiankan penisku. Tanganku meremas-remas toketnya, memilin-milin puting susunya. Kutarik pantatnya sedikit ke depan sehingga posisinya berada dipinggir meja. Dengan bantuan tanganya kucoba menusukkan batang penisku ke lubang memeknya dalam pisisi aq berdiri. Ia menggerakkan pantatnya untuk membantu usahaku. Digesek-gesekkan ujung penisku ke bibir memeknya.
Setelah cukup pelumasanya ia berbisik,
“Ayo mass dorongg”
Kudorong pelan penisku dan akhirnya batang penisku bisa masuk dengan lancar ke lubang memeknya. Dalam beberapa menit kami masih bertahan pada posisi berdiri. Kakiku sudah mulai lemas menahan tubuhku. Kuangkat tubuhnya kemudian kubopong melangkah ke arah tempat tidur.
“Upss.. penisku lepas sayang”
Kudorong dia sambil tetap berpelukan dan berciuman ke kamar mandi. Sampai dalam kamar mandi kulepaskan pelukanku dan kami membersihkan milik kami masing-masing terlebih dulu untuk melanjutkan pertempuran berikutnya yang lebih hot.
Kubopong tubuh mungilnya dan kurebahkan ke tempat tidur. Tak lama kemudian kami kembali bergumul. Maya diatas tubuhku. Kepala Yuni ke bawah, ke perut dan terus ke bawah. Digigitnya pelan batang penisku.
Maya menatapku dan aq menarik biji pelerku sehingga batang kontolku juga tertarik dan berdiri tegak menantang. Aku memberi isyarat ketika kepalanya ada di atas selangkanganku. Kepalanya kemudian bergerak ke bawah. Ia menjilati dan menghisap ujung penisku.
Tiba-tiba tubuhku terasa seperti di setrum ketika lidah Maya menjilati lubang penisku. Kulihat Maya dengan asyiknya menjilat, mengulum dan menghisap ujung penisku. Ia tidak memasukkan seleuruh batang kontolku ke dalam mulutnya, melainkan hanya ujung kontolku saja yang menjadi area kerjanya.
Kutarik tubuh Maya dan kini kutindih tubuhnya. Maya memeluku dan menjilati daun telingkau. Aku merinding. Dadanya yang kencang menekan dadaku. Kucium bibirnya dan kuremas-remas toketnya.
“Ogghh ayo mass.. aku… masukkan maassss… ayoo cepet masukkan…”
Aku menggerakkan pantatku dan segera batang kontolku masuk semua di dalam lubang memeknya.
“Mas joeee… nikmat sekali mas joeee,,, aku ooogghhhh” Ia memekik pelan, lalu kutekan batang penisku sampai amblas.
Tanganya mencengkram kuat punggungku. Tak terdengar suara apapun dalam kamar selain desahan dan erangan kami.
Kutarik keluar batang penisku, kutahan dan kekencangkan ototnya. Perlahan-lahan kumasukkan kepala penisnya saja ke bibir memek yang merah dan basah.
Maya terpejam menikmati permainanku pada bibir memeknya
“Ehgggkk..” dia menjerit tertahan ketika tiba-tiba kutusukkan batang penisku sampai mentok ke dalam rahimnya.
Kukocok pelan setengah batang penis sampai enam kali lalu kusodokkan dengan kencang sampai semua batang penisku amblas di dalam memeknya. Maya menggoyangkan pinggulnya naik turun dan memutar sehingga kenikmatan yang luar biasa sama-sama kami rasakan. Batang penisku seperti di remas-remas rasanya. Kuhisap toketnya dan kumainkan puting susunya dengan lidahku.
Maya seperti orang yang mau berteriak menahan sesuatu menikmati pergumulan ini. Ia meukul-mukul dadaku dengan histeris.
“Ooouugghhhh… terussss… teruskaannn masssss.. benar-benar nikmattt… oogghhhh”
Kini kedua kakiku menjepit kakinya. Ternyata memeknya benar-benar nikmat luar biasa, meskipun agak becek namun goyanganya seperti menydot-nyedot batang penisku.
Aku mulai mengocok lagi. Maya sungguh binal liar sekali. Tubuh kami dibanjiri peluh. Kupacu Maya mendaki puncak kenikmatan. Kami saling meremas, memagut dan mencium.
Kubuka lagi kedua kakinya, kini betisnya melilit betisku. Matanya merem melek. Aku siap untuk menyemburkan pejuhku.
“Maya, aku mau sampai… bentar lagi Mayy.. aku mauuu…”
“Kita barengan masss… oooggghhhh….” Maya melenguh panjang.
Tak lama kemudian…,
“Sekarangg Mayy. Ayo sekaranggg…. aaaggghhhhh” aku mengerang hebat ketika menyemburkan pejuhku
“Mass Joeee… Ooogghhh” kedua kakinya menjepit kuat dan menarik kakiku sehingga penisku tertarik mau keluar.
Aku menahan agar posisi penisku tetap di dalam lubang memeknya. Matanya terbelalak, tanganya mencengkram kuat punggungku, ,ulutnya menggigit dadaku sampai merah. Kemaluan kami saling membalas berdnyut sampai beberapa detik. Setelah beberapa saat kemudian keadaan menjadi hening dan tenang. Kita berdua membersihkan diri dan chek out dari hotel.
Aku meniduri Maya samai 7 kali dan setelah itu tak pernah bertemu lagi. Dulu aku pernah minta nomor telpon kantornya tapi dia tak mau memberikannya. Entah apa alasanya. Sampai sekarang aku tak pernah bertemu lagi denganya. Meskipun kadang-kadang aku masih nongkrong di tempat kami bertemu.


Sunday, July 29, 2018

Dessy Adalah Abg Yang Begitu Istimewah



Cerita Seks - Dessy memiliki tinggi badan sekitar 165, rambut yang lurus, bertubuh sexy dan ukuran payudara yang tidak begitu besar namun padat berisi. Dessy kuliah di salah satu Universitas di Ibu Kota Indonesia. Orangnya termasuk pendiam, tidak banyak bergaul kerana sedikit memiliki teman, bisa dikatakan anak rumahan kerana kebanyakan waktunya dirumah saja serta latar belakang keluarga keluarga yang lumayan berkecukupan, walaupun tidak bisa dibilang kaya raya.
Singkat kata singkat cerita dewasa ini Pada Suatu hari Dessy sedang bersantai di kantin kampus tersebut, ada lelaki yang mengajak berkenalan bernama Yudik. Sontak Dessy sedikit shock, karena tidak ada angin dan ujan badai tiba-tiba ada lelaki yang mengajak berkenal dengannya. Karena Dessy bukan termasuk tipe cewek yang bergaul, dia pun agak salah tingkah ketika diajak berkenalan oleh Yudik, akhirnya berjabat tanganlah keduanya. Yudik termasuk mahasiswa lawas dan memiliki nama di kampus tersebut karena termasuk dari sebuah geng ternama di Kampus itu. Dia tidak ganteng, hanya memiliki postur tubuh yang menarik dan pandai bergaul. 1 Bulan setelah mereka berkenalan, maka hubungan mereka pun semakin dekat. Suatu ketika Yudik mengajak Dessy untuk main ke rumahnya, karena kedua orang tua Yudik sedang pergi keluar kota. Tadinya Dessy menolak dan ragu, tapi berkat kemahiran Yudik bersosialisasi dengan berbagai ribu macam alasan akhirnya Dessy bersedia main ke tempat tinggalnya si Yudik
Di tempat tinggalnya si Yudik inilah Cerita Dewasa kepolosan dan Keluguan ABG ini dimula berawal ketika Yudik meminta izin waktu sebentar kepada Dessy untuk kebelakang berganti pakaian. Beberapa saat kemudia keluarlah Yudik dari kamarnya menggunakan celana boxer dan kaos putih oblong. Karena Dessy memang memiliki body yang sexy dan tampang yang lumayan, tiba-tiba saja Yudik mulai berpikiran mesum, tanpa ia sadari kontolnya sudah tegang. Dengan keluguan & kepolosannya Dessy bertanya kepada Yudik “dik, itu yang dibawah kenapa tiba-tiba berdiri?”. Karena itu sesuatu yang tidak bisa dikontrol, Yudik pun bingung bagaimana harus menjawabnya. Akhirnya dijawablah apaadanya oleh Yudik, “oh.. ya namanya juga cowok…”. Memang Dessy itu perempuan yang polos dan rada-rada tulalit, jadi hal-hal seperti itu masih tanda tanya untuk dia. Kemudian Dessy bertanya kembali, “Kayak gimana sih itu? Penasaran deh… aku soalnya belum pernah liat seumur idup aku…”. Sebetulnya Yudik tidak ada niatan untuk berbuat jahat kepada Dessy, tapi karena pertanyaan yang begitu ekstrim membuat Yudik pun menjadi terangsang. Klik Judi Online.
ketika yudik terbawa irama keluarlah jawaban yang menjebak dari Yudik, “ Mau liat? Kamu yakin? Nanti kaget lagi…”. Dessy karena saking penasarannya dan dogol, meyakinkan Yudik untuk memperlihatkan kontolnya. Dibukalah boxer Yudik dan terlihatlah kontol yang sudah menegang. “Oh kaya gitu ya punya laki-laki tuh…. lucu… boleh dipegang gak?”. Komentar Dessy ini memanglah sangat polos, tapi karena Yudik pun sudah terlanjur terangsang dia dekatilah kontolnya kearah Dessy. Dengan tanpa rasa bersalah Dessy menyentuh ujung kontol Yudik dan memperhatikan bentuk kontol tersebut. Setelah beberapa saat mengamati kontol Yudik, Yudik berbalik bertanya dengan pura-prau bodoh “Emangnya kalo punya kamu kaya apa? Boleh liat?”. Tanap ragu-ragu Dessy yang pada saat itu menggunakan Rok, melepaskan semua pakaiannya. Dengan payudara yang sekel dan bulu halus di memeknya, Yudik semakin lepas kendali. “Boleh dipegang ga itunya?” kata Yudik. Dessy meiyakan dan Yudik pun mulai menyentuh dan memainkan memek Dessy. Tidak lama setelah itu mulai terlihat Dessy terbawa oleh permainan Yudik dan mulai terangsang, memeknya pun sudah mulai basah.
mungkin merasa sudah konak dan tidak tahan lagi melihat kejadian ini si Yudik pun meminta izin kepada Dessy untuk segera memasukkan kontolnya, Dessy pun bingung untuk apa gunanya memasukkan kontol kedalam memeknya. Tapi Yudik meyakinkan Dessy dengan menjelaskan bahwa akan ada kenikmatan tersendiri jika kontol nya masuk kedalam memek Dessy. Akhirnya Dessy pun mengizinkan dan dimasukkan lah kontol Yudik secara perlahan. Karena itu awal kali bagi Dessy, sontak Dessy mendesah dan teriak. Tetapi Yudik berusaha menenangkan Dessy dan mulailah “genjotan” Yudik semakin dipercepat. Ternyata setelah 1 menit berlalu, Keisah mulai menikmati kegiatan itu dan kesakitan yang ia rasakan berubah menjadi desahan halus. 15 menit berlalu dengan berbagai gaya yang diarahkan oleh Yudik, Yudik mencabut kontolnya dan meminta Dessy membuka mulutnya, dikeluarkan lah sperma nya kedalma mulut Dessy. Dessy sedikit kaget, tapi Yudik kembali meyakinkan dia bahwa cairan tersebut tidak berbahaya. Setelah selesai semuanya, Dessy diantar balik ke rumah oleh Yudik. Tidak lama setelah Yudik drop Dessy dirumahnya, Yudik mendapat SMS yang berisikan “Thanks ya dik.. tadi enak banget rasanya.. gw aja baru tau.. lain kali kalau ada waktu luang kita coba lagi ya! nikmat banget rasannya Dessy pengen nyoba lagi!!!

Wednesday, July 25, 2018

Ketika Selingkuh Dengan Berondong



Cerita Seks - Setahun aku hidup sekasur dengan dia, selama itu pula aku tidak pernah merasakan apa yang dinamakan nikmat seksual. Padahal, kata teman-teman, malam pertama malam yang aling indah. Sedangkan untuk aku, malam pertama adalah malam neraka !!!. Ternyata, Burhan, suamiku itu mengidap penyakit diabetes (kadar gula darah yg tinggi), yang sangat parah, hingga mengganggu kejantanannya diatas ranjang.
Selama lima tahun kami menikah, selama itu pula aku digaulinya hanya dengan mencumbu, mencium, dan meng-elus-elus saja, selebihnya hanya keluhan-keluhan kekecewaan saja. Burhan sering merangsang dirinya dengan memutar film-film porno yang kami saksikan berdua sebelum melakukan aktifitas seksual. Tapi apa yang terjadi ? Burhan tetap saja loyo, tak mampu merangsang penisnya agar bisa ereksi, tapi justru aku yang sangat amat terangsang, konyol sekali.
Aku mendapat pelajaran seksual dari film-film yang diputar Burhan. Aku sering berkhayal, aku disetubuhi laki-laki jantan. Aku sering melakukan masturbasi ringan untuk melampiaskan hasrat seksualku, dengan berbagai cara yang kudapat dari khayalan-khayalanku.
Pada suatu hari, Burhan harus terbaring di rumah sakit yang disebabkan oleh penyakitnya itu. Selama hampir satu bulan dia dirawat di RS, aku semakin terasa kesepian selama itu pula. Pada suatu hari aku harus pergi menebus obat di sebuah apotek besar, dan harus antre lama. Selama antre aku jenuh sekali. Tiba-tiba aku ingin keluar dari apotek itu dan mencari suasana segar.
Aku pergi ke sebuah Mall dan makan dan minum disebuah restauran. Disitu aku duduk sendiri disebuah pojok. Karena begitu ramainya restauran itu, sehingga aku mendapat tempat yang belakang dan pojok. Setelah beberapa saat aku makan, ada seorang anak muda ganteng minta ijin untuk bisa duduk dihadapan aku. Karena mungkin hanya bangku itu yang satu-satunya masih tersisa. Dia ramah sekali dan sopan, penuh senyum.
Singkat cerita, kami berkenalan, dan ngobrol ngalor-ngidul, hingga suatu waktu, dia membuka identitas dirinya. Dia masih bujang, orang tuanya tinggal di luar negeri. Di Jakarta dia tinggal bersama adik perempuannya yang masih di bangku SMU. Hampir satu jam kami ngobrol. Dalam saat obrolan itu, aku memberikan kartu namaku lengkap dengan nomor teleponnya.
Cowok itu namanya Ronald, badannya tegap tinggi, kulitnya sawo matang, macho tampaknya. Sebelum kami berpisah, kami salaman dan janji akan saling menelpo kemudian. Sewaktu salaman, Ronald lama menggenggap jemariku seraya menatap dalam-dalam mataku diiringi dengan sebuah senyum manis penuh arti. Aku membalasnya, tak kalah manis senyumku. Kemudian kami berpisah untuk kembali kekesibukan masing-masing. Klik Casino Online
Dalam perjalanan pulang, aku kesasar sudah tiga kali. Sewaktu aku nyetir mobil, pikiranku kok selalu ke anak muda itu ? kenapa hanya untuk jalan pulang ke kawasan perumahanku aku nyasar kok ke Ciputat, lalu balik kok ke blok M lagi, lantas terus jalan sambil mengkhayal, eh…..kok aku sudah dikawasan Thamrin. Sial banget !!! Tapi Ok lho ?!
Sudah satu minggu usia perkenalanku dengan Ronald, setiap hari aku merasa rindu dengan dia. Suamiku Burhan masih terbaring di rumah sakit, tapi kewajibanku mengurusi Burhan tak pernah absen. Aku memberanikan diri menelpon Ronald ke HP nya. Ku katakan bahwa aku kanget banget dengan dia, demikian pula dia, sama kangen juga dengan aku. Kami janjian dan ketemu ditempat dulu kami bertemu.
Ronald mengajak aku jalan-jalan, aku menolak, takut dilihat orang yang kenal dengan aku. Akhirnya kami sepakat untuk ngobrol di tempat yang aman dan sepi, yaitu; ” Hotel”. Ronald membawa aku ke sebuah hotel berbintang. Kami pergi dengan mobilnya dia. Sementara mobilku ku parkir di Mall itu, demi keamanan privacy.
Di hotel itu kami mendapat kamat di lantai VII, sepi memang, tapi suasananya hening, syahdu, dan romantis sekali. ” Kamu sering kemari ?” tanyaku, dia menggeleng dan tersenyum. ” Baru kali ini Tante ” sambungnya. ” Jangan panggil aku tante terus dong ?! ” pintaku. Lagi-lagi dia tersenyum. ” Baik Yulia ” katanya. Kami saling memandang, kami masih berdiri berhadapan di depan jendela kamar hotel itu. Kami saling tatap, tak sepatahpun ada kata-kata yang keluar. Jantungku semakin berdebar keras, logikaku mati total, dan perasaanku semakin tak karuan, bercampur antara bahagia, haru, nikmat, romantis, takut, ah…..macam-macamlah!!!.
Tiba-tiba saja, entah karena apa, kami secara berbarengan saling merangkul, memeluk erat-erat. Ku benamkan kepalaku di dada Ronald, semakin erat aku dipeluknya. Kedua lenganku melingkar dipinggangnya. Kami masih diam membisu. Tak lama kemudian aku menangis tanpa diketahui Ronald, air mataku hangat membasahi dadanya. ” Kamu menangis Yulia ? ” Tanyanya. Aku diam, isak tangisku semakin serius. ” kanapa ? ” tanyanya lagi. Ronals menghapus air mataku dengan lembutnya. ” Kamu menyesal kemari Yulia ?” tanya Ronald lagi. Lagi-lagi aku membisu. Akhirnya aku menggeleng.
Dia menuntunku ketempat tidur. Aku berbarin di bagian pinggir ranjang itu. Ronald duduk disebelahku sambil membelai-belai rambutku. Wah….rasanya selangit banget !. Aku menarik tangan Ronald untuk mendekapku, dia menurut saja. Aku memeluknya erat-erat, lalu dia mencium keningku. Tampaknya dia sayang padaku. Ku kecup pula pipinya. Gairah sex ku semakin membara, maklum sekian tahun aku hanya bisa menyaksikan dan menyaksikan saja apa yang dinamakan ” penis” semnatar belum pernah aku merasakan nikmatnya.
Ronald membuka kancing bajunya satu persatu. Kutarik tangannya untuk memberi isyarat agat dia membuka kancing busananku satu persatu. Dia menurut. Semakin dia membuka kancing busanaku semakin terangsang aku. Dalam sekejap aku sudah bugil total ! Ronal memandangi tubuhku yang putih mulus, tak henti-hentinya dia memuji dan menggelengkan kepalanya tanda kekagumannya. Lantas diapun dalam sekejap sudah menjadi bugil. Aduh……jantan sekali dia. Penisnya besar dan ereksinya begitu keras tampaknya.
Nafasku semakin tak beraturan lagi. Ronald mengelus payudaraku, lalu……mengisapnya. Oh…..nikmat dan aku terangsang sekali. Dia menciumi bagian dadaku, leherku. Aku tak kalah kreatif, ku pegang dan ku elus-elus penisnya Ronald. Aku terbayang semua adegan yang pernah ku saksikan di film porno. Aku merunduk tanpa sadar, dan menghisap penisnya Ronald. Masih kaku memang gayaku, tapi lumayanlah buat pemula. Dia menggelaih setiap kujilati kepala penisnya. Jari jemari Ronald mengelus-elus kemaluanku, bulu memekku di elus-elus, sesekali manarik-nariknya. Semakin terangsang aku.
Basah tak karuan sudah vaginaku, disebabkan oleh emosi sex yang meluap-luap. Aku lupa segalanya. Akhirnya, kami sama-sama mengambil posisi ditengah-tengah ranjang. Aku berbarimng dan membuka selangkanganku, siap posisi, siap digempur. Ronald memasukkan penisnya kedalam vaginanku, oh….kok sakit, perih ?, aku diam saja, tapi makin lama makin nikmat. Dia terus menggoyang-goyang, aku sesekali meladeninya.
Hingga….cret…cret…cret…air mani Ronald tumpah muncrat di dalam vaginaku. Sebenarnya aku sama seperti dia, kayaknya ada yang keluar dari vaginaku, tapi aku sudah duluan, bahkan sudah dua kali aku keluar.
Astaga, setelah kami bangkit dari ranjang, kami lihat darah segar menodai seprei putih itu. Aku masih perawan !!! Ronald bingung, aku bingung. Akhirnya aku teringat, dan kujelaskan bahwa selama aku menikah, aku belum pernah disetubuhi suamiku, karena dia impoten yang disebabkan oleh sakit kencing manis.
” Jadi kamu masih perawan ?! ” Tanyanya heran. Aku menjelaskannya lagi, dan dia memeluk aku penuh rasa sayang dan kemesraan yang dalam sekali. Kami masih bugil, saling berangkulan, tubuh kami saling merapat. Aku mencium bibir nya, tanda sayangku pula. Seharusnya kegadisanku ini milik suamiku, kenapa harus Ronald yang mendapatkannya? Ah….bodo amat ! aku juga bingung !
Hampit satu hari kami di kamar hotel itu, sudah tiga kali aku melakukan hubungan sex dengan anak muda ini. Tidak semua gaya bisa ku praktekkan di kamar itu. Aku belum berpengalaman ! Tampaknya dia juga begitu, selalu tak tahan lama !! Tapi lumayan buat pemula . Klik Judi online.
Setelah istirahat makan, kami tudur-tiduran sambil ngobrol, posisi masig dengan busana seadanya. Menjelang sore aku bergegas ke kamar mandi. membrsihkan tubuh. Ronald juga ikut mandi. Kami mandi bersama, trkadang saling memeluk, saling mencium, tertawa, bahkan sedikit bercanda dengan mengelus-elus penisnya. Dia tak kalah kreatif, dimainkannya puting payudaraku, aku terangsang……dan…….oh,….kami melakukannya lagi dengan posisi berdiri. Tubuh kami masih basah dan penuh dengan sabun mandi. Oh nikmatnya, aku melakukan persetubuhan dalam keadaan bugil basah di kamar mandi.
Ronal agak lama melakukan senggama ini, maklum sudah berapa ronde dia malakukannya,. kini dia tampak tampak sedikit kerja keras. Dirangsangnya aku, diciuminya bagian luar vaginaku, dijilatinya tepinya, dalamnya, dan oh….aku menggeliat kenikmatan. Akupun tak mau kalah usaha, ku kocok-kocok penis Ronald yang sudah tegang membesar itu, ku tempelkan ditengah-tengah kedua payudaraku, kumainkan dengan kedua tetekku meniru adegan di blue film VCD.
Tak kusangka, dengan adegan begitu, Ronald mampu memuncratkan air maninya, dan menyemprot ke arah wajahku. Aneh sekali, aku tak jijik, bahkan aku melulurkannya kebagian muka dan kurasakan nikmat yang dalam sekali. ” Kamu curang ! Belum apa-apa sudah keluar !” Seruku. ” Sorry, enggak tahan….” Jawabnya. Kutarik dia dan kutuntun kontol ronal masuk ke memekku, kudekap dia dalam-dalam, kuciumi bibirnya, dan kugoyang-goyang pinggulku sejadinya. Ronald diam saja, tampak dia agak ngilu, tapi tetap kugoyang, dan ah….aku yang puas kali ini, hingga tak sadar aku mmencubit perutnya keras-keras dan aku setengah berteriak kenikmatan, terasaada sesuatu yang keluar di vaginaku, aku sudah sampai klimaks yang paling nikmat.
Setelah selesai mandi, berdandan, baru terasa alat vitalku perih. Mungkin karena aku terlalu bernafsu sekali. Setelah semuanya beres, sebelum kami meninggalkan kamar itu untuk pulang, kami sempat saling berpelukan di depan cermin. Tak banyak kata-kata yang kami bisa keluarkan. Kami membisu, saling memeluk. ” Aku sayang kamu Yulia ” Terdenga suara Ronald setengah berbisik, seraya dia menatap wajahku dalam-dalam. Aku masih bisu, entah kenapa bisa begitu.
Diulanginya kata-kata itu hingga tiga kali. Aku masih diam. Tak kuduga sama sekali, aku meneteskan airmata, terharu sekali. ” Aku juga sayang kamu Ron ” Kataku lirih.” Sayang itu bisa abadi, tapi cinta sifatnya bisa sementara ” Sambungku lagi. Ronald menyeka air mataku dengan jemarinya. Aku tampak bodoh dan cengeng, kenapa aku bisa tunduk dan pasrah dengan anka muda ini ?
Setelah puas dengan adegan perpisahan itu, lantas kami melangkah keluar kamar, setelah check out, kami menuju Blok M dan kai berpisah di pelataran parkir. Aku sempat mengecup pipinya, dia juga membalasnya dengan mencium tanganku. Ronald kembali kerumahnya, dan aku pulang dengan gejolak jiwa yang sangat amat berkecamuk tak karua. Rasa sedih, bahagia, puas, cinta, sayang dan sebaginya dan sebagainya.
Ketika memasuki halaman rumahku, aku terkejut sekali, banyak orang berkumpul disana. Astaga ada bendera kuning dipasang disana. Aku mulai gugup, ketika aku kemuar dari mobil, kudapati keluarga mas Burhan sudah berkumpul, ada yang menangis. Ya ampun, mas Burhan suamiku sudah dipanggil Yang Kuasa. Aku sempat dicerca pihak keluarganya, kata mereka aku sulit dihubungi. Karuan saja, HP ku dari sejak di Hotel kumatikan hingga aku dirumah belum kuhidupkan. Kulihat mas Burhan sudah terbujur kaku ditempat tidur. Dia pergi untuk selamanya, meninggalkan aku, meninggalkan seluruh kekayaannya yang melimpah ruah. Kini aku jadi janda kaya yang kesepian dalam arti yang sebenarnya.
Tiga hari kemudian aku menghubungi Ronald via HP, yang menjawab seorang perempuan dengan suara lembut. Aku sempat panas, tapi aku berusaha tak cemburu. Aku mendapat penjelasan dari wanita itu, bahwa dia adik kandungnya Ronald. Dan dijelaskan pula bahwa Ronald sudah berangkat ke Amerika secara mendadak, karena dipanggil Papa Mamanya untuk urusan penting.
Kini aku telah kehilangan kontak dengan Ronald, sekaligus akan kehilangan dia. Aku kehilangan dua orang laki-laki yang pernah mengisi hidupku. Sejak saat itu sampai kini, aku selalu merindukan laki-laki macho seperti Ronald. Sudah tiga tahun aku tak ada kontak lagi dengan Ronald, dan selama itu pula aku mengisi hidupku hanya untuk shopping, jalan-jalan, nonton, ah…macam-macamlah. Yang paling konyol, aku menjadi pemburu anak-anak muda ganteng. Banyak sudah yang kudapat, mulai dari Gigolo profesional hingga anak-anak sekolah amatiran. Tapi kesanku, Ronald tetap yang terbaik !!!
Dalam kesendirianku ini . . .
Segalanya bisa berubah .. .
Kecuali,
Cinta dan kasihku pada Ronad

Aku tetap menunggu, sekalipun kulitku sampai kendur, mataku lamur, usiaku uzur, ubanku bertabur, dan sampai masuk kubur, Oh….Ronald, kuharap engkau membaca kisah kita ini. Ketahuilah, bahwa aku kini menjadi maniak seks yang luar biasa, hanya engkau yang bisa memuaskan aku, Ron.

Tuesday, July 24, 2018

SELAMA 7 TAHUN MENJADI BUDAK SEKS AYAH TIRI SENDIRI


   
Cerita Seks - PW 19 tahun, gadis asal Kabupaten Lahat, yang bekerja di Kota Lubuklinggau harus menjadi budak seks selama 7 tahun oleh Nurdin 56 tahun yang merupakan ayah tirinya.

Terbongkarnya kasus asusila yang dilakukan tersangka, ketika sang bapak tiri akan melakukan aksi bejatnya di tempat kos korban, di Jalan Garuda Hitam Kelurahan Pasar Permiri Kota Lubuklinggau, Sabtu (7/6) sekira pukul 23.00 WIB.

Di hadapan penyidik PW menceritakan, peristiwa pemerkosaan tersebut, telah terjadi sejak 2008, saat dia masih duduk dibangku kelas 3 SMP. Pelaku tega memaksa dirinya untuk melakukan hubungan layaknya suami istri saat ibu kandungnya tidak berada di rumah.

Dengan sebuah ancaman, akhirnya pelaku berhasil merenggut mahkota kegadisan PW setelah pelaku melontarkan kalimat akan meninggalkan ibu kandung dan tidak akan mengurusnya. "Kata bapak, kalau tidak mau melayaninya, maka ibu dengan aku akan ditinggal pergi, karena dipaksa saya menurut saja," jelas PW

Ia menambahkan, setelah berhasil memperkosa dirinya, pelaku terus meminta untuk dilayani hingga puluhan kali baik dilakukan di Lahat maupun di Lubuklinggau untuk. Lagi-lagi saat meminta untuk dilayani selalu mengancam dengan kalimat yang sama, yaitu akan meninggalkan dia dan ibunya serta tidak akan memberi uang jajan lagi kepada dirinya. Klik Judi Online.

Bukan itu saja, setiap habis diperkosa, PW pun dipaksa menelan pil KB yang telah disiapkan oleh pelaku. Hal itu diceritakan korban untuk mencegah kehamilan yang terjadi sehabis melakukan hubungan badan."Saya dipaksa nelan pil itu, katanya biar tidak hamil, karena selalu diancam saya nurut saja," ujar.

Parahnya lagi, sebelum aksi perkosaan tersebut dilakukan ayah tirinya, saat berumur 11 tahun tepatnya pada 2005 silam, pelaku juga telah meraba-raba organ vital korban secara berulang kali.

Singkat cerita, hingga puncaknya, pada Sabtu (7/6) kemarin, pelaku yang baru tiba dari kampungnya di Lahat datang menemui PW di tempat kejadian perkara, lagi-lagi kedatangan sang ayah tiri hanya untuk memuaskan nafsu setannya.

Namun, karena korban tidak tahan menjadi budak seks Nurdin, sehingga korban berinisiatif berteriak meminta pertolongan. "Saya sudah tidak tahan dengan kelakuan Nurdin, ini yang ketiga kalinya dilakukan di kos tempat saya tinggal, akhirnya saya teriak minta tolong dan beruntung pemilik kos yang datang menyelamatkan saya hingga ditemani untuk melaporkan peristiwa itu di kantor Polisi," jelasnya.

Sementara itu, Kapolres Lubuklinggau AKBP Dover Cristian melalui Kasatreskrim AKP Karimun Jaya membenarkan pihaknya telah menerima laporan pemerkosaan tersebut. Bahkan, pihaknya juga telah mengamankan pelaku yang tidak lain ayah tirinya.

"Pelaku sudah ditangkap dan diamankan di Mapolres untuk kepentingan lebih lanjut, pelaku akan dijerat 285 KUHP tentang pemerkosaan,"